Kepada mereka yang telah memberikan persembahan perpuluhan itu dengan syukur, Alkitab mencatat bahwa tingkap langit akan terbuka dan mencurahkan berkat hingga berkelimpahan.
Ada sebuah keluarga yang sedang mengalami kesulitan dalam keuangannya, hasil dari yang ayah dapatkan ternyata tak mencukupi kebutuhan hidup yang ada, pun begitu juga dengan pendapatan sang istri yang tak banyak membantu. Karena sedang ada keperluan mendesak yang tak dapat ditunda lagi, akhirnya mereka memutuskan untuk tak memberi persembahan ke gereja.
Mereka pikir bahwa masalah keuangan akan dapat teratasi dengan cara tersebut, namun mereka salah. Beberapa saat kemudian anak dari keluarga itu sakit dan memerlukan perawatan yang semakin menguras kantong keluarga itu. Keluarga itu sadar, bahwasanya tak seharusnya mereka mengesampingkan persembahan yang diberikan kepada Tuhan.
“Bawalah seluruh persembahan perpuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan” ( Maleakhi 3:10 )
Firman Tuhan hari ini adalah tentang persembahan perpuluhan. Tuhan tidak memerlukan persembahan perpuluhan yang kita berikan, sebab Dia adalah empunya segalanya. Namun yang Tuhan mau adalah ketulusan hati kita dalam mengucap syukur atas berkat yang telah dilimpahkan oleh Tuhan kepada kita.
Tuhan mau melihat apakah kita telah bersyukur atas hasil yang kita dapatkan, Tuhan mau melihat hati kita dan melihat perbuatan syukur itu nyata melalui persembahan. Kepada mereka yang telah memberikan persembahan perpuluhan itu dengan syukur, Alkitab mencatat bahwa tingkap langit akan terbuka dan mencurahkan berkat hingga berkelimpahan. (Lentera Hidup)
