Sani Temukan Ayahnya Sudah Tergantung di Belakang Rumah

Bolmong105 Dilihat
LOLAK, KILAS – Peristiwa gantung membuat heboh warga Desa Pusian Induk Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Rabu (09/01/2019) siang.
Informasi yang dihimpun Tribun Manado dari anggota Babinsa setempat, korban Wellem Mochtar (59) purnawirawan Polri.

Adapun kronologis kejadian menurut keterangan saksi Fransiska Sani (32) anak korban,  bahwa sekitar pukul 13.00 wita Saksi yang pada saat itu sedang menidurkan anaknya didalam kamar tiba – tiba dipanggil oleh ibu saksi (istri korban Sumartji Bulu) untuk mencari ayahnya (korban) yang tidak tahu keluar kemana, karena waktu sudah pukul 13.00 wita dimana korban sudah waktunya minum obat siang hari.

Pada saat itu, juga saksi langsung mencari korban dan ketika saksi hendak akan berjalan kebelakang rumah, tiba-tiba sudah melihat ayahnya (korban) sudah tergantung digudang bagian belakang rumah dengan seutas tali nilon yang diikatkan dilata bagian atap gudang yang masih tersambung dengan badan rumah. Tali berukuran kurang lebih 50 cm.

Melihat kejadian tersebut Saksi langsung berteriak histeris sehingga ibu saksi (istri korban) langsung datang melihat korban dan juga langsung berteriak histeris, sehingga tidak lama kemudian kebetulan ada Sangadi Kanaan Herlik Bagit bersama warga sekitar langsung berdatangan kerumah korban.

Kemudian langsung membantu menurunkan mayat korban atas permintaan pihak kluarga untuk diamankan, selanjutnya Sangadi Kanaan menghubungi pihak Koramil dalam hal ini Babinsa Desa Pusian Induk dan Polsek yakni Babinkamtibmas.

Saksi juga menjelaskan bahwa korban saat ini sedang menjalani pengobatan (rawat jalan) setelah menjalani pemeriksaan pada tanggal 15 Agustus 2018 di Rumah Sakit Ratumbuisang Manado dan pada saat itu diagnosa dokter  bahwa korban sedang mengalami depresi ringan dan pada saat itu Dokter memberikan obat kepada korban untuk rawat jalan.

Pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai suatu musibah dan tidak merasa keberatan, sehingga jenasah korban tidak lagi dibawa ke Puskesmas atau kerumah sakit.

Pada tubuh korban tidak terdapat tanda-tanda kekerasan hanya bekas lilitan tali pada leher korban dan pada anus mengeluarkan kotoran.

Rencananya, jenazah akan dimakamkan Kamis (10/01/2019) di pekuburan umum Desa Pusian. (Syd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *