Di Hari Kedua, Siswa SMA Theodorus Dibekali Wawasan Kebangsaan

Kotamobagu79 Dilihat

KOTAMOBAGU – – Dalam upaya membentuk karakter generasi masa depan penerus bangsa, siswa-siswi SMA Theodorus Kotamobagu mendapatkan pembekalan berupa pemberian materi wawasan kebangsaan oleh Perwira Seksi Logistik Kodim 1303/Bolmong Kapten Inf Muyassir, SIP.

Pemberian materi wawasan kebangsaan dilaksanakan di hari kedua pelatihan pembinaan mental dan disiplin yang bertempat di Aula Totabuan Makodim Bolmong. Diikuti oleh 190 peserta pelatihan pembinaan mental dan disiplin siswa-siswi SMA Theodorus, Selasa (04/04/2023).

Pemberian materi wawasan kebangsaan ini bertujuan agar siswa mengenal, memahami, dan mengerti tentang pentingnya menumbuhkan rasa nasionalisme tinggi, dan menumbuhkan jati diri siswa.

Dengan begitu, siswa pun dapat paham arti dari pentingnya memiliki talenta, kemampuan, dan bakatnya masing-masing.

“Kita bekali generasi muda penerus bangsa ini, dimulai dari siswa hingga ke depan memiliki karakter dan jati diri yang kuat, agar mampu mengembangkan serta tumbuh tertanam rasa nasionalisme yang tinggi,” ujar Kapten Inf Muyassir.

Lanjutnya, Pada zaman modernisasi dan perkembangan teknologi informasi yang berjalan sangat pesat ini, masih banyak pengaruh negatif. Seperti, Berita Hoax, penipuan lewat dunia maya, kasus peredaran narkoba, pelecehan seksual, LGBT, perkelahian antar pelajar, dan kasus lainnya.

Oleh karena itu, maka sangat perlu siswa dan siswi SMA Theodorus dibekali dengan wawasan kebangsaan.

“Untuk menangkal terjadinya degradasi moral anak bangsa ini, diperlukan adanya pemahaman dari generasi muda tentang wawasan kebangsaan, dengan tetap mengacu dan melestarikan 4 pilar berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” ucapnya.

Kapten Inf Muyassir menyatakan, apabila semakin kuat dan kokohnya pemahaman tentang wawasan kebangsaan, maka dapat menjadi benteng yang kokoh untuk adik-adik kita yang saat ini sedang mendapatkan pelatihan pembinaan mental dan disiplin. Sehingga pengaruh-pengaruh negatif yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi dan informasi mampu dihindari.

“Saya pesan, agar jangan membenarkan yang biasa. Dan apabila kita malas membaca, biasanya itu jadi pembenaran. Namun, biasakan diri untuk membiasakan yang benar,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *