Oleh: Matt Rey Kartorejo
Serka Heriman. Begitulah panggilan akrab terhadap anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menjabat sebagai Bintara Tinggi Pembinaan Ketahanan Wilayah Staf Teritorial Kodim 1303/Bolmong (Bati Bintahwil Sterdim 1303/Bolmong) itu.
Sebagai seorang tentara, Serka Heriman sangat akrab dengan masyarakat ketika berada di lapangan. Sosok ini dikenal sangat peduli dengan kebersihan lingkungan sekitar. Baginya, lingkungan bersih menjadi satu di antara hal yang perlu diperhatikan.
Melindungi lingkungan tetap bersih untuk sebuah aktivitas yang sehat, Serka Heriman sepertinya tak mau melihat pemandangan kotor. Ketika matanya melihat sampah yang berhamburan di jalan, ia merasa terpanggil dan langsung membersihkan sampah-sampah yang berserakan itu.
Menurutnya, gerombolan sampah plastik yang berceceran di setiap musim hujan, sering mengakibatkan tersumbatnya saluran air di selokan-selokan dan terjadi luapan air. Fenomena itu membuat hati Serka Heriman tergugah. Ia pun mulai termotivasi dan mencari solusi bagaimana agar sampah-sampah itu bisa didaur ulang.
Februari 2021, adalah bulan dan tahun pertama Serka Heriman mulai berinovasi. Limbah plastik yang ditemukan di jalan, dikumpul untuk didaur ulang. Meski sedikit sulit mencari limbah plastik, api semangat pria dua anak ini tak pernah surut. Semangatnya terus berkobar.
Sebuh ide pun hadir dalam benak. Bati Bintahwil Sterdim 1303/BM ini mulai membuat sampah-sampah itu menjadi paving block. Paving block yang dibuat awalnya sangat terbatas, disebabkan terkendala dengan peralatan yang masih minim.
Serka Heriman menuturkan, pembuatan paving block awalnya terinspirasi setelah ia ikut dalam Komunitas BMR Forum Hijau. Salah satu organisasi pecinta lingkungan di Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Di sana, ia mulai termotivasi dan mulai membuat benda yang berfungsi sebagai resapan air di lantai. Pertama kali ia membuat paving block di halaman bagian belakang kantor Kodim Bolmong.
“Pertama buatnya di halaman kantor Kodim 1303/BM, tepatnya di halaman belakang. Saya membuat paving ini terinspirasi setelah ikut dalam Komunitas BMR Forum Hijau Kotamobagu. Salah satu organisasi pecinta lingkungan,” tutur Serka Heriman, Jumat (02/04/2021).
Pembuatan paving block tersebut menurutnya dari bahan sederhana. Hanya menggunakan plastik lalu dibakar dalam wadah menggunakan tong. Setelah melebur, lalu dituang ke dalam cetakan dan dipress. Dalam sekali cetak membutuhkan tiga kilogram sampah plastik.
“Untuk sementara kami menggunakan alat yang masih manual, yaitu pakai dongkrak mobil. Dalam sekali cetak membutuhkan limbah plastik sampah sebanyak tiga kilogram,” ujar Serka Heriman.
PROSES PEMBUATAN PAVING BLOCK DARI SAMPAH PLASTIK
Paving block memiliki nilai estetika yang bagus. Sebab selain memiliki rupa segi empat ataupun segi banyak, dapat pula berwarna seperti original ataupun diberikan zat pewarna dalam komposisi pembuatan.
Biasanya paving block dibuat dari bahan campuran pasir, semen dan air, namun proses pembuatan paving ala Serka Heriman terbilang unik. Paving block yang dibuatnya berbahan sampah plastik.
Untuk proses pembuatannya, Serka Heriman harus menyiapkan sampah plastik dan wadah. Wadah digunakan untuk meleburkan plastik dan cetakan paving.
“Setelah semua tersedia, lalu kita nyalakan api seperti memasak semacam makanan. Setelah panas dalam wadah peleburan, lalu kita masukkan semua plastiknya. Dan setelah plastik tersebut meleleh seperti aspal, barulah kita tuangkan ke dalam cetakan dan dipress sehingga hasil dari paving tersebut maksimal,” terang Serka Heriman.
Untuk jumlah cetakan, dalam tiga kilogram plastik, menghasilkan satu buah paving. Masih sangat kurang sebab Serka Heriman masih menggunakan alat press manual ,yaitu dongkrak mobil.
“Kalau cetakan banyak dan bahan bakunya banyak, pasti pavingnya banyak karena setelah dituang dalam cetakan. Menunggu agak dingin baru dilepas dari dalam cetakan,” terang pria asal Kendari ini.
BERHARAP DAPAT MEMBANTU PEMERINTAH DAN MASYARAKAT
Ketika membuat paving block, harapan anggota TNI ini begitu besar. Membantu masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan limba sampah plastik. Itu jadi tujuan utamanya.
“Harapannya, semoga dalam proses pembuatan paving ini apa bila kami bisa perbanyak, mungkin bisa membantu masyarakat dan pemerintah dalam mengelola limbah sampah plastik,” ucap pria asal Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara ini.
Hasil kreasi dari anggota Kodim Bolmong itu sudah diperlihatkan ke pihak Dinas Lingkungan Hidup dan mendapat respons positif.
“Minggu lalu kami sudah perlihatkan ke Kabid Lingkungan Hidup dan Kabid sangat merespon atas pembuatan paving tersebut,” ungkap Serka Heriman.
Paving block buatan Serka Heriman diberi cat berwarna emas. Menurutnya pemberian warna itu karena ada pesan yang tersirat.
“Di wilayah BMR terkenal dengan tambang emasnya. Artinya, bukan nanti masuk ke dalam tambang kita bisa menghasilkan emas, dalam hal ini uang. Tapi dalam sampah yang kotor dan bau, kita bisa menghasilkan sesuatu yang dapat dijadikan uang,” ucap Serka Heriman. (*)