Kilas Renungan – Musa adalah sosok atau figur pemimpin yang sangat dikagumi oleh bangsa Israel.
Di dalam Alkitab, Musa yaitu seseorang yang diutus oleh Tuhan untuk memerdekakan bangsa Israel dari perbudakan Mesir dan menuntun Israel menuju tanah akad, yaitu tanah Kanaan.
Karena itu ketika Musa mati, seluruh bangsa Israel berkabung.
Namun di masa perkabungan itu, bangsa Israel dan Yosua sebagai sosok atau figur masa depan untuk bangsa Israel harus melanjutkan perjalanan mereka menuju tanah Kanaan.
Yosua harus memimpin bangsa ini untuk terus maju, tentu ini bukanlah tugas yang mudah bagi Yosua. Tentu beban yang berat baginya, mengantikan sosok pemimpin yang penuh kharisma seperti Musa.
Di bawah tekanan batinnya, Tuhan menguatkan Yosua dengan berkata: “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu”
Kadangkala kita merasa tidak percya diri ketika melakukan sesuatu, karena kita membandingkan diri kita dengan orang lain.
Kita merasa bahkan kita tidak akan bisa lebih baik dari orang lain. Itulah sebenarnya yang menjadi penghalang untuk kita maju dan menjadi lebih baik.
Percayalah ketika Tuhan mempercayakan sesuatu kepada kita, Ia juga akan memberikan kemampuan-kemampuan untuk dapat menjalaninya.
Karena itu kita harus menguatkan hati, mempercayai Tuhan senantiasa, maka Tuhan akan menuntut perjalanan hidup kita.
“Lalu Musa memanggil Yosua dan berkata kepadanya di depan seluruh orang Israel: “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikan kepada mereka dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya.”
Ulangan 31:7
