L O L A K, KilasSulut.com – Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow mengikuti penandatanganan perjanjian kerja sama dan sosialisasi simpul jaringan dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) di aula utama BIG, Kota Bogor, Kamis (21/02/2019).
Hadir dalam perjanjian kerja sama tersebut Kepala BIG, Prof Dr Ir Hasanuddin Zainal Abidin, Sekretaris Utama BIG, Muhtadi Ganda Sutrisna, sejumlah Deputi dan pejabatam eselon II serta sejumlah kepala Daerah.
Bupati Yasti yang didaulat sebagai perwakilan kepala Daerah, melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama yamg meliputi tentang penyelenggaraan data dan informasi Geospasial, Geospasial dasar dan Tematik, serta pengembangan Jaringan Informasi Geospasial Nasional.
Dalam sambutannya, Yasti menyampaikan ucapan terima kasih kepada BIG yang memberikan ia kepercayaan mewakili rekan rekan kepala Daerah yang lain.
Menurutnya kegiatan tersebut amatlah penting dan strategis. “Dengan adanya perjanjian kerja sama ini kita bisa menyamakan persepsi dan pemahaman, guna mewujudkan keterpaduan dan kepastian hukum dalam informasi Geospasial,” ucap Yasti.
Dalam kesempatan tersebut Yasti memaparkan kondisi Kabupaten Bolmong yang sejak 2018 sudah menerapkan manajemen pembangunan moderen. “Kami sudah mengintegrasikan seluruh pengelolaan pembangunan daerah dalam sistem yang saling terintegrasi yaitu E-Database, E-Planning, E-Budgeting, dan E-Monev. Aplikasi ini sudah terintegrasi dengan Bappenas serta KPK,” jelas Yasti.
Menurut Yasti perencanaan yang baik harus dihasilkan melalui proses penyusuna dan analisis berbasis bukti, data dan informasi yang akurat. “Perencanaan itu harus sesuai dengan informasi spasial maupun aspasial. Karena perencanaan saat ini mengunaka pendekatan holistik, integratif, tematik dan spasial yang merupakan upaya Pemerintah untuk mensinergikan berbagai program pembangunan antara sektor dengan menyertakan aspek kewilayahan,” terang Yasti.
Sementara itu kepala Bappeda Bolmong, Yarlis Hatam mengatakan tujuan dari perjanjian kerja sama ini adalah mengoptimalkan data dan informasi.
“Kita bisa mendapatkan atau mengakses data dan informasi tentang Geospasial dengan tujuan pembangunan dapat dilakukan secara kewilayahan,” kata Yarlis. (Rilis Humas)
