Wujud Keharmonisan, Babinsa Gelar Komsos Bersama Petani Cengkih

Boltim80 Dilihat

B O L T I M – Dalam kesehariannya menjalankan tugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) di daerah Bolaang Mongondow Timur.

Serda Dikson Injon Muloko selalu menyempatkan diri untuk melakukan Komunikasi Sosial (Komsos) bersama warga binaanya yang berada di Desa Jiko Belanga Kecamatan Nuangan Kabupaten Boltim.

Kali ini, Babinsa yang bertugas dibawah Koramil 1303-05/Kotabunan ini, melakukan komunikasi sosial bersama Ibu Tin Lumahiwa (74) seorang petani Cengkeh di Desa Jiko Belanga, Rabu (14/08/2019).

Serda Dikson mengatakan kegiatan Komunikasi Sosial dengan masyarakat sangat perlu dilakukan agar tercipta hubungan yang harmonis dan lebih mengenal antara Babinsa dengan masyarakat setempat.

“Salain silaturahmi, saya berharap dengan sering menjalin komunikasi sosial bersama warga akan tercipta hubungan harmonis dan tidak ada jarak antara Babinsa dengan warga binaan. Sehingga jika ada persoalan yang hadapi oleh warga mereka tidak akan segan meminta bantuan kepada kita selaku petugas,” ujarnya.

Selain itu, terang Serda Dikson dalam melakukan komunikasi sosial bersama masyarakat. Ia tidak pernah membeda-bedakan profesi yang digeluti oleh warga. Dimata Serda Dikson semua warga binaannya sama tidak ada perbedaan.

“Kita selalu ingin dekat dengan masyarakat. Dan kita tidak pernah membeda – bedakan warga dari sudut pandang profesi yang mereka geluti setiap hari. Dimata kita semua masyarakat punya hak yang sama apapun profesinya,” terangnya.

Ibu Tin Lumahiwa (74) menyampaikan curahan hatinya kepada Babinsa Serda Dikson saat komunikasi sosial berlangsung.

Menurutnya, saat ini harga cengkeh sangat turun drastis dari harga Rp 80 ribu hingga Rp70 ribu per kilo. Sekarang menjadi Rp 74 ribu per kilo-nya.

Nenek Tin (sapaan akrab) berharap harga cengkeh bisa kembali naik ke harga semula yang mencapai Rp 100 hingga Rp 110 ribu perkilo.

“Kita berharap harga cengkeh kembali naik ke harga semula yang mencapai Rp 110 perkilo. Baru cengkehnya akan dijual ke pengepul dan kita sebagai petani tidak mengalami kerugian,” harap Nenek Tin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *