Kodim Bolmong Amankan Mortir Aktif Temuan Warga

Kotamobagu154 Dilihat

KOTAMOBAGU – – Kodim 1303/Bolaang Mongondow mengamankan mortir aktif yang diduga peninggalan zaman Permesta yang ditemukan oleh warga di dua tempat berbeda yaitu di jalan trans AKD Dumoga – Manado dan di Desa Moyongkota Kecamatan Modayag Barat Kabupaten Boltim, Jumat (21/10/2022).

Komandan Kodim 1303/Bolmong Letkol Inf Topan Angker, S.Sos mengatakan, mortir aktif yang sudah berkarat itu dilaporkan warga ke Babinsa setempat dan dilanjutkan ke Markas Kodim 1303/Bolmong. Setelah itu sejumlah petugas dikirim ke lokasi untuk mengamankan temuan benda berbahaya itu.

“Mortir aktif yang ditemukan saat warga sedang mencangkul dilokasi pembuatan Gapura perbatasan dan membentur benda seperti besi, setelah dipastikan ternyata mortir yang diduga masih aktif diperkirakan berasal dari masa pemberontakan Permesta di Kabupaten Bolmong,” ucap Dandim.

Saat ini kami sudah menugaskan anggota untuk melakukan pemeriksaan guna memastikan keaktifan mortir yang sudah diamankan di Markas Kodim 1303/Bolmong. “Kalau melihat kondisinya masih aktif, namun kami pastikan dulu oleh anggota yang selanjutnya mortar 60 mm tersebut akan diserahkan ke Denpal Manado atau Gudmurah Tomohon,” ujarnya.

Letkol Inf Topan Angker juga berpesan, ”Kami mengimbau kepada warga di seluruh wilayah binaan Kodim 1303/Bolmong, agar segera melaporkan jika menemukan benda yang sama di lingkungan tempat tinggalnya karena kuat dugaan mortir sisa zaman perang masih banyak bertebaran di wilayah Bolaang Mongondow Raya meski sudah terkubur sejak puluhan tahun lalu,” pesan Dandim.

Sementara itu, Yadi Potabuga (28) saksi mata dan salah seorang warga yang pertama kali menemukan mortir itu, mengatakan, tidak menyangka kalau benda yang membentur cangkulnya tersebut adalah mortir. Namun setelah menggali dengan tangan barulah yakin bahwa benda yang membentur cangkulnya bukan batu namun besi.

“Setelah dibersihkan baru terlihat seperti bom di film-film. Saya cukup terkejut dan segera melaporkan temuan tersebut ke aparat Desa dan Babinsa setempat. Dan tidak lama kemudian beberapa orang tentara datang untuk memeriksa dan mengamankan bom jenis mortir itu,” katanya.

Perlu diketahui, Granat mortir 60 mm yang ditemukan dalam tumpukan tanah yang berasal dari galian tanah perbatasan Kotamobagu – Botim tepatnya di Desa moyag yang selanjutnya dimuat ke lokasi pembuatan Gapura selamat datang di jalan Trans AKD Dumoga – Manado. Granat Mortir 60 mm yanh diduga merupakan peninggalan Permesta yang tidak meledak sehingga ditemukan masih dalam keadaan aktif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *