KOTAMOBAGU – – Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Komandan Kodim 1303/Bolaang Mongondow Letkol Inf Topan Angker, S.Sos memimpin Upacara tujuh belasan.
Bertindak sebagai Komandan Upacara adalah Danramil 1303-02/Passi Kapten Inf Muyassir SIP dan sebagai Perwira Upacara Kapten Inf Janssen Neang yang diikuti seluruh anggota Makodim 1303/Bolmong dan perwakilan dari jajaran Koramil yang sudah ditunjuk sebagai peserta upacara.
Kegiatan tersebut berlangsung di lapangan upacara Makodim 1303/Bolaang Mongondow, Jumat (17/02/2023).
Kepada seluruh prajurit dan jajarannya, Dandim 1303/Bolmong membacakan amanat Bapak Kasad Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M. yang mengucapkan, Terima kasih yang tulus serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja keras dan dedikasi yang ditunjukkan oleh seluruh Prajurit dan PNS Angkatan Darat karena sepanjang Tahun 2022 yang lalu berbagai tugas yang diamanatkan oleh negara, telah dapat kita selesaikan dengan baik.
“Di Tahun 2022 berbagai tugas seperti pengamanan perbatasan penanggulangan bencana alam, termasuk penanganan masalah stunting, dan ketahanan pangan serta tugas-tugas bantuan lainnya, telah menjadi bukti nyata pengabdian kita kepada bangsa dan negara,” ujar Dandim.
Satu hal yang perlu mendapat perhatian dari kita semua adalah ancaman polarisasi sosial. Di tahun 2023 ini kita memasuki tahun politik dan menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Kita dibayang-bayangi oleh kekhawatiran akan terjadinya polarisasi masyarakat pendukung pasangan capres seperti terjadi pada pilpres 2019 dan sebelumnya, yang mengancam persatuan dan kesatuan NKRI.
“Saya meminta jajaran TNI AD tetap menjaga Netralitas saat pelaksanaan tugas dalam menghadapi tahun politik 2024, sebagaimana perintah dari Presiden maupun Panglima TNI,” ucap Dandim.
Kasad juga menambahkan yang perlu diwaspadai saat ini adalah fenomena bencana alam seperti banjir, gempa dan tanah longsor. Karena hal itu dapat mengakibatkan kerusakan pada sektor ekonomi, sosial dan lingkungan. Kerusakan infrastruktur dapat mengganggu aktivitas sosial, korban jiwa, kerusakan ekosistem dan hilangnya tempat tinggal. Hal ini akan berdampak pada krisis ketahanan pangan, krisis air dan meningginya permasalahan stunting.
“Oleh karenanya program-program yang sudah kita jalankan untuk memberikan bantuan kepada pemerintah daerah melalui bantuan penanggulangan bencana alam, mengatasi konflik komunal, percepatan pembangunan, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat harus dipertahankan dan ditingkatkan,” tutur Dandim.