Pangdam XVIII/Kasuari Dihadang Mayarakat Mokwam, Kibarkan Bendera Merah Putih di Pohon Pisang Raksasa

Nasional1717 Dilihat

 

Manokwari. Kasuari18-tniad.mil.id – Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa S.E., M.Tr.(Han)., dihadang oleh masyarakat yang berada di Kampung Mokwam, Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari, Papua Barat saat dalam perjalanan dalam rangkaian kegiatan touring merah putih ke Pegaf, Sabtu (14/8/2021).

Salah satu masyarakat meminta kepada Pangdam agar memberikan bendera karena menurut mereka saat ini sudah mendekati 17 Agustus namun mereka belum memilki bendera Merah Putih untuk dikibarkan.

“Bapak kita mau minta bendera, karena sudah dekat 17 Agustus tapi kita belum dapat bendera merah putih yang nantinya kami ikat di pohon pisang raksasa, sehingga nanti kami berharap pisang ini terkenal di Indonesia,” ungkap salah satu masyarakat tersebut.

Setelah bendera diberikan, masyarakat tersebut langsung mengibarkannya di salah satu pohon pisang raksasa di pinggir hutan yang berada dekat dengan mereka dengan memanjat pohon tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Pangdam menyampaikan bendera yang diberikan agar dijaga baik-baik karena sebelumnya para leluhur dari tanah Papua banyak yang berjuang mengorbankan jiwa, darah dan air mata.

“Bapak ini ada bendera, nanti di pasang, kita punya tanah ini harus di jaga, kita punya orang tua, leluhur, pejuang, pahlawan dari tanah Papua ini banyak, ada Marthen Indey, Frans Kaisiepo, Abraham Johanes Dimara dan lain sebagainya,” ujar Pangdam.

Lebih lanjut Pangdam menjelaskan saat ini Negara sudah hadir di kampung-kampung. Ia bersama rombongan dari Kodam XVIII/Kasuari melaksanakan kunjungan dengan melihat saudara-saudara se-tanah air yang berada di pedalaman.

“Jaga Negara Kesatuan Republik Indonesia ini walaupun kita berada di kampung, di hutan,” ungkap Pangdam

Kampung Mokwam merupakan salah satu obyek ekowisata di Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.

Ekowisata Mokwam memiliki berbagai macam flora dan fauna endemik, dan juga tumbuhan yang dapat diramu menjadi obat-obat-obatan herbal oleh masyarakat asli Suku Arfak salah satunya yaitu “Pisang Raksasa”.

(Pendam XVIII/Ksr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *