Pangdam XVIII/Kasuari: Permasalahan Bangsa Tidak Bisa Dikerjakan Hanya Satu Institusi Tetapi Butuh Sinergitas

Nasional856 Dilihat

KILASMANOKWARI – Tekait dengan kegiatan Sosialisasi Vaksinator dan Tracer Covid-19 di wilayah Papua Barat yang dilaksanakan TNI dan Polri Kamis (25/2), Pangdam XVIII/Kasuari mengucapkan terima kasih atas kehadiran.

Semua yang hadir disini sebagai wujud sinergitas, bentuk kolaborasi karena permasalahan bangsa ini tidak bisa dikerjakan hanya oleh satu institusi saja, tidak bisa hanya oleh TNI atau Polri, Pemda, kalangan pengusaha yang mempunyai uang, akademisi atau mungkin komunitas, baik itu tokoh masyarakat dan sebagainya.

Semua itu butuh sinergitas, yang merupakan nilai energi terbesar.

Pangdam XVIII Kasuari mengikuti kegiatan

Kalau tidak bersinergi maka tidak akan selesai permasalahan Covid-19 ini, karena semuanya butuh upaya keras bahu-membahu dan saling mengisi.

Perintah dari Presiden Republik Indonesia sudah jelas, yakni menghentikan pandemi Covid-19 agar krisis kesehatan ini tidak menjadi krisis ekonomi.

“Itulah kegiatan yang kita laksanakan hari ini. Seluruh _stakeholder_ dari institusi pemerintahan, para prajurit TNI dan personel Polri, juga rekan-rekan dari dinas kesehatan, telah bergabung disini dalam rangka bagaimana kita membentuk vaksinator, karena kita ada target dalam kurun waktu setahun ini yang harus kita selesaikan,” ucap Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han) dalam sambutannya pada acara pembukaan kegiatan Peningkatan Kemampuan Vaksinator dan Tracer Covid-19 TNI-Polri, Kamis (25/2/2021) di Arfak Convention Hall, Polda Papua Barat, Manokwari.

Informasi secara global dari berbagai berita di media menyebutkan bahwa jumlah orang yang positif terpapar Covid-19 hampir 108 juta orang dan diantaranya meninggal hampir 2,3 juta orang di seluruh dunia, dan ini sudah melebihi perang dunia.

Kemudian secara nasional (di Indonesia) warga yang positif terpapar hampir 1,2 juta orang dan meninggal hampir 32.000 orang. Papua Barat juga terkena dampaknya. Laporan dari Satgas Covid mengatakan warga Papua Barat yang terpapar sebanyak 7.287 orang. Sejumlah 466 masih dalan perawatan, sembuh 6.667, dan meninggal 124.

“Jadi ini menjadi atensi kita semuanya, mari kita saling bahu-membahu untuk menyelesaikan permasalahan bangsa ini. Mari kita gencarkan apa yang sudah kita lakukan. Kita juga hadirkan para narasumber. Karena jujur, salah satu permasalahan kita menangani Covid-19 ini adalah masalah pendisiplinan protokol kesehatan, sosialisasi, dan edukasi. Banyak masyarakat kita yang belum mengerti dan banyak juga yang termakan oleh berita-berita bohong. Hal itu mengakibatkan terbentuknya opini (yang salah tetang vaksinasi) di masyarakat dan ini harus segera kita hentikan,” ucap Pangdam.

Pelatihan vaksinator diselenggarakan sebagai upaya persiapan membentuk tenaga kesehatan yang cakap dalam pemutusan rantai penularan Covid-19.

Sebelumnya, pemerintah telah melaksanakan sosialisasi terkait pencegahan, promotif, dan penatalaksanaan Covid-19 melalui penerapan protokol kesehatan penanganan Covid-19 dengan cara 3 M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) minimal 1 sampai 2 meter, yang telah dilakukan secara masif.

“Hal ini harus menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari karena memang inilah yang dinamakan kehidupan yang sehat. Nanti kita akan bentuk ‘Kampung Tangguh’ yaitu suatu kampung yang sehat dan mandiri,” ujar Mayjen I Nyoman Cantiasa.

Selain berupa sosialisasi, menurutnya, diperlukan upaya pemberian imunisasi, dimana imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang paling efektif dan efisien dalam mencegah beberapa penyakit berbahaya.

“Kemarin saya menjadi orang pertama yang divaksin di Papua Barat ini. Puji Tuhan, hingga mendapatkan vaksin yang kedua, saya masih sehat. Jadi kita harus memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa divaksin itu tidak ada masalah, membuat imun kita meningkat, menjadikan diri sehat, dan orang lain juga sehat,” terang Pangdam.

“Sebelum mengahiri sambutan ini, saya harapkan kepada peserta Sosialisasi Vaksinator dan Tracer Covid-19 mampu menyerap semua ilmu yang diberikan sebagai bekal dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mendukung proses vaksinasi nasional. Dengan demikian, _herd-immunity_ bisa tercapai dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah Provinsi Papua Barat. Untuk itu, saya pesankan kepada para Prajurit di satuan jajaran Kodam XVIII/Kasuari, kalian harus mengerti betul tentang ini semua karena tumpuan harapan ada di pundak kalian,” tutup Mayjen I Nyoman Cantiasa.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Gubernur Provinsi Papua Barat Mohamad Lakotani, S.H., M.Si., Kapolda Papua Barat Irjen Pol. Dr. Tornagogo Sihombing, S.I.K., M.Si., Aster Kasdam XVIII/Kasuari, Dandim 1801/BS Manokwari, serta para peserta peningkatan kemampuan Vaksinator dan Tracer Covid-19 TNI-Polri.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *