Rumah Ibu Asti Direhab Satgas TMMD, Harapan Baru di Bawah Atap Baru

B O L T I M – – Pagi ini, suasana di Desa Modayag Tiga penuh dengan semangat dan harapan baru. Ibu Asti Agoan, seorang janda yang telah lama berjuang dengan keterbatasan ekonomi, kini bisa tersenyum lebih lebar. Rumahnya yang dulu hampir roboh, kini tengah mengalami rehabilitasi besar-besaran oleh Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (Satgas TMMD) ke-120 Kodim 1303/Bolaang Mongondow. Proses rehab rumah ini kini memasuki tahap penting yaitu pemasangan atap, Sabtu (25/05/2024).

Dalam beberapa Minggu terakhir ini, Satgas TMMD ke-120 bekerja tanpa lelah di bawah terik matahari dan hujan, bersama warga setempat yang ikut bergotong royong. Pagi ini, terlihat para anggota TNI sedang mengangkat seng dan material lainnya untuk dipasang di atap rumah Ibu Asti. Proses pemasangan atap ini menandai hampir selesainya renovasi rumah yang sangat dinantikan oleh Ibu Asti dan keluarganya.

“Saya sangat berterima kasih kepada bapak-bapak TNI dan semua warga yang membantu. Rumah ini bukan hanya sekadar bangunan bagi saya, tapi juga simbol harapan dan masa depan yang lebih baik untuk keluarga kami,” ujar Ibu Asti penuh kebahagiaan.

Rehabilitasi rumah Ibu Asti ini merupakan bagian dari program TMMD yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah terpencil dan tertinggal. Komandan Satgas TMMD ke-120 Kodim 1303/Bolaang Mongondow Letkol Inf Fahmil Harris SIP menjelaskan bahwa program ini tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat.

“Kami berupaya membantu warga yang membutuhkan, dan melihat senyum Ibu Asti serta keluarga adalah kebahagiaan bagi kami semua. Ini adalah wujud nyata dari kemanunggalan TNI dengan rakyat,” ujar Dansatgas.

Para tetangga yang turut membantu juga merasakan kebahagiaan yang sama. Mereka merasa bangga bisa bergotong royong dan membantu antar sesama yang dimulai sejak hari pertama rehab RTLH milik Ibu Asti. Salah satu tetangganya yaitu Bapak Rahmat Wangko mengungkapkan, “Ini adalah bentuk kepedulian kami sebagai tetangga. Kami ingin Ibu Asti dan anak-anaknya bisa tinggal dengan nyaman dan aman,” ucapnya.

Dengan atap baru yang kini tengah dipasang, rumah Ibu Asti Agoan bukan hanya menjadi tempat berlindung dari panas dan hujan, tetapi juga simbol harapan dan semangat kebersamaan yang kuat. Proses rehabilitasi ini diharapkan selesai dalam beberapa hari ke depan, sehingga Ibu Asti dan keluarganya bisa segera menempati rumah barunya dengan perasaan aman dan bahagia.

Kisah Ibu Asti ini mengingatkan kita semua akan pentingnya kebersamaan dan gotong royong dalam membangun kehidupan yang lebih baik bagi sesama. Sebuah langkah kecil dari banyak pihak bisa memberikan perubahan besar bagi mereka yang membutuhkan. Semoga semangat ini terus menyala dan menginspirasi kita semua untuk saling membantu dan peduli.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *